Mendengar kata cacing, tentu pikiran kita akan membayangkan binatang
yang bulat panjang tanpa tulang yang hidup di tempat kotor. Sudah barang
tentu kita juga sudah tahu macam macam cacing baik cacing yang hidup di
tanah yang biasa digunakan sebagai umpan maupun cacing yang hidup di
air. Cacing yang hidup di tanah disamping bisa digunakan sebagai umpan,
juga sangat membantu pak tani dalam menggemburkan tanah pertanian.
Sayangnya ada saudaranya cacing tanah yang doyan hidup di dalam usus
manusia. Karena cacing merupakan salah satu makhluk hidup yang harus
makan untuk mempertahankan hidupnya, maka di dalam perut pun cacing ini
akan makan segala hal yang bisa dimakan. Nggak perduli apakah makanan
itu dibutuhkan oleh yang punya perut, asal bisa dimakan akan dimakan
oleh sang cacing. Curangnya si cacing ini, kalau jumlahnya banyak maka
disamping yang makan ikut ikutan banyak, juga secara mekanis akan
menyumbat saluran pencernaan. Bertambahlah penderitaan manusia yang
mempunyai cacing indekos di perutnya.
Cacing pada manusia dalam menginfeksi sesungguhnya tidak memandang
bulu. Asal bisa masuk, doi akan masuk ke tubuh manusia. Perantaranya pun
bermacam macam namun yang paling sering adalah makanan terutama makanan
yang tidak bagus secara hygines dalam penyajiannya. Walaupun
menginfeksi manusia, cacing tidak meninggalkan sifat aslinya yang senang
dengan lingkungan yang kotor dan lembab, itu sebabnya infeksi cacing
sering ditemukan pada lingkungan masyarakat yang kumuh dan lembab. Bukan
berarti orang orang yang selalu menjaga kebersihan akan bebas cacing
100 persen karena walau diri kita sendiri bersih, kita tidak bisa
menghindari kontak dengan orang lain yang bisa saja membawa telur
cacing.
Sebenarnya cacing pada manusia pun banyak jenisnya, ada cacing
gelang, cacing pita dan cacing pipih. Tapi yang kita bahas disini adalah
cacing gelang karena kasusnya paling banyak diantara infeksi cacing
yang ada. Baiklah, sekarang kita bahas satu satu :
1. Cacing Perut (Askariasis)
Biasanya disebabkan oleh keluarga cacing Askaris lumbricoides
yang merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia. Cacing
dewasa hidup di dalam usus manusia bagian atas, dan melepaskan telurnya
di dalam kotoran manusia. Infeksi pada manusia terjadi melalui jalan
makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung telur cacing. Telur
yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini akan menembus dinding
usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan
dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Penyulit yang timbul dari
infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang
pankreas dan usus buntu.
2. Cacing Kremi (Enterobiasis)
Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis
yang sering banget terjadi pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal
di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur meninggalkan usus besar
menuju anus yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat
inilah si anak akan menangis karena lubang anusnya gatal. Secara kasat
mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang
anus. Transmisi cacing ini seperti halnya cacing perut masuk langsung
melalui mulut baik dengan perantara makanan maupun dimasukan secara
tidak sengaja oleh penderita yang habis menggaruk lubang anusnya yang
gatal. Sehingga pada anak anak sering terjadi reinfeksi akibat tindakan
itu.
3. Cacing tambang
Paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.
Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telurnya
akan dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia. Telur akan menetas
menjadi larva di luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke
tubuh korban menembus kulit telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki.
Larva akan berjalan jalan di dalam tubuh melalui peredaran darah yang
akhirnya tiba di paru paru lalu dibatukan dan ditelan kembali. Gejala
meliputi reaksi alergi lokal atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri
abdomen.
4.Cacing Cambuk (Trichuriasis)
Cacing dewasa akan tinggal di usus bagian bawah dan melepaskan
telurnya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang tertelan
selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa
disana. Gejala yang timbul pada penderita cacing cambuk antara lain
nyeri abdomen, diare dan usus buntu.
Demikianlah posisi empat besar cacing gelang yang sering menginfeksi
manusia. Mudah mudahan tidak satupun dari mereka yang ngontrak di usus
kita atau keluarga kita. Cara pencegahan sebenarnya cukup simpel yaitu
kita harus menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan terutama dalam
penyajian makanan. Dalam membeli makanan, kita harus memastikan bahwa
penjual makanan memperhatikan aspek kebersihan dalam mengolah makanan.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar